Kamis, 06 Februari 2014

Throwback, Nostalgia at Ranukumbolo

Jember, 06 February 2013
Ceritanya lagi buntu ngerjakan skripsi, dan dengerin lagu Rahasia Hati by Nidji. Aku langsung teringat nostalgia bersama sahabat waktu ke Ranukumbolo, mungkin ada sedikit cerita dari persiapanku sama temen temen sampai di Ranukumbolo tanggal 3 November 2013 kemaren. Ga cuman fisik, tapi perlu kesabaran, emosi yang stabil, perjuangan dan persabatan.

Persiapan
Sekitar dua minggu kami planning liburan ke Ranukumbolo, yang konon katanya adalah surganya mahameru. Fix kita menentukan tanggal berangkat, list kebutuhan kita. Nyari surat keterangan sehat bareng bareng. dan hampir tiap malam atau sore setelah kuliah kita selalu menyempatkan waktu buat ngobrol untuk mempersiapkan liburan ini. Dari kita semua, ada tiga dari kami yang sudah pergi kesana yaitu Anggi, Fauzan dan Umam.Tenda, Matras, Sleeping bag, carier mantel dan keperluan semuanya wajib dibawa. Semua wajib membawa list yang sudah dicatat. FIX berangkat tanggall 3 November 2013. Dan kita masih punya waktu satu minggu buat persiapan fisik, joging atau olahraga.

Jember, Pagi hari - Persiapan Berangkat
Semua perlengkapan untuk beberapa hari disana, sehari sebelum berangkat wajib dukumpulkan di kosku, anak anak bawa carier dan dipacking. Yaaap, pagi jam 7 anak anak semua sudah berkumpul di kosku dan siap untuk berangkat ke Lumajang (Rumah Fauzan). Kita istirahat semalam di rumah Fauzan agar besok subuh bisa berangkat ke Ranu Pane. Semalam kita merepotkan orang tua Fauzan, Alhamdulillah Fauzan dan keluarga sangat  Ramah dan ikhlas sehingga membuat kita semakin nyaman. 

Sedikit Masalah ketika badanku tiba tiba panas dan sedikit gangguang pencernaan (baca : diare) membuatku ragu untuk melanjutkan perjalanan ke Ranukumbolo. Ragu untuk ikut, beberapa kali mas pacar (baca: Rizky) menawarkan untuk kembali dan tidak melanjutkan perjalanan, biar temen temen aja yang ikut karena meligat kondisiku yang bener bener ga fit. Tetapi temen temenku cewe Ratih sama Ruroh tetep memberikan semangat dan sugesti untuk Sembuh. Ga cuma mereka semua sahabat Anggi, Fauzan, Umam, Juniar, Ridwan, Musa, Rizky selalu memberikan semnagat. Bismillah akhirnya aku ikut berangkat..

Perjalanan ke Ranupane
Pagi setelah sarapan, kita berangkat ke Ranupane menggunakan sepeda motor dengan berbagai plat daerah yang berbeda. Perjalanan sekitar 2-3 jam menuju ranupane, Sebelum memasuki daerah hutan, Indomart daerah Senduro Terakhir, aku sudah ga kuat karena memang diare dan panas. akhirnya aku menuju ke puskesmas periksa, membawa keperluan obat yang diberikan pak dokter, membawa banyak bubuk oralit.
 Kita melewati hutan dan jalan yang rusak parah, bebatuan sehingga membutuhkan kesabaran dan kekuatan ekstra agar motor kita bisa melewati ini. Ditambah dengan beratnya barang bawaan kita, carier, tas ransel, membuat beban kita bertambah dan membutuhkan keseimbangan melewati jalan seperti ini.

Sekitar Jam 9 akhirnya kita sampai di Ranu Pane, disambut dengan matahari terbit dari timur dengan cuaca dingin, ya memang karena desa ini berada dalam ketinggian 2100 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini juga termasuk Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Di sini banyak sekali pendaki dari berbagai daerah, dari pendaki dari negeri sendiri bahkan banyak juga dari Luar. Aku dan kedua temanku, ratih dan Ruroh turun di dekat pendaftaran pendakian dan barang barang bawaan, sedangkan temen temen menitipkan motor di Ranu Pane bawah. Sama halnya pendakian, kita wajib mendaftarkan diri dengan membawa persyaratan (surat keterangan sehat). 

Foto foto di ranupane selesai, proses pendaftaran selesai. Kita meneruskan langkah kita menuju Ranu Kumbolo. Untuk menuju ke Ranukumbolo, kita jalan melewati Pos 1, Pos 2, Pos 3 dan terakhir Pos 4.  Disinilah kaki harus berjalan lebih kuat dari biasanya, ketika capek kita semua berhenti dan saling menyemangati untuk meneruskan perjalanan kita. Suatu saat waktu capek temen cewekku si Ruroh nanya ke anak anak "Rek, pos 1 masi lama ga?", dan temenku si Fauzan menjawab "Engga kok, habis tikungan depan nyampe pos 1". Akhirnya jalan terus habis tukungan pertama kok ga ada Pos 1, gantian aku yang nanya keberadaan pos 1, lagi lagi dijawab "Habis belokan ini kok, udah deket". Berkali kali nanya sampai yang nanya bosan dia jawabnya selalu sebentar lagi. Itu kali yaa, biar temen temen tetep semangat dan ga putus asa. Setelah sampai pos 1 kira kira sekitar 1-2 jam perlanan dengan kondisiku yang bner bner ga fit, diare setiap pemberhentian selalu muntah. Tetapi temen temen selalu memberikan semnagat dan aku sendiri juga mikir kalo aku harus sampe tempat itu. ga boleh enggak. 
Setelah istirahat sejenak, mengumpulkan tenaga kita melanjutkan perjalanan menuju Pos 2. Jalan sambil nyanyi, si Anggi yg memutar musik cerrybell haakk..hakkk..haaakk. Anak anak nyanyi bareng dan tetep semangat menuju pos 2. Sampai ke pos 2 kita istirahat sebentar dan ngobrol pendaki dari luar kota, dan akhirnya lanjut menuju pos 3. Di sinilah capek sudah mulai kurasakan, sering berhenti dan istirahat untuk minum oralit, pup di alam dengan bawa tissue basah, muntah, akhirnya melihat aku sakit, mas pacar membawakan tasku, jadi dia membawa 1 tas carrier dan 1 tas ranselku, akhirnyas sampai ke pos 3. Disinlah "Tanjakan Setan" jalan yang sungguh naik dan berdebu, di sini juga sempet mampir untuk pup yang kesekian kalinya. Mas pacar yang kecapekan membawa 2 tas, akhirnya tasku dibawa temenku satunya yaitu musawiru. Bukan cuma aku yang sedikit mengeluh karena cepek, si Ruroh juga...dia lucu. Dia selalu nyletuk dia kangen pacarnya karena memang semua persiapan dia dibantu pacar tercintanya yang notabene juga anak PA. Kami ngobrol istrahat di pos 3 bareng pendaki dari berbagai kota, sharing saling memberikan semangat dan kita melihat ada dua anak kecil yang nyantei banget jalan di tanjakan setan.

Akhirnya kita meneruskan perjalanan melewati Tanjakan Setan pelan pelan, santai dan saling menjaga keseimbangan kita satu sama lain. Alhamdulillah terlewati...plong banget karena setelah ini menuju pos 4 jalannya insyaAllah datar ujar si Fauzan lagi lagi. Sampai jalanan ke pos 4 kita udah bisa melihat lautan awan, Subhanallah.. Karena aku yang sering berhenti karena sakit, temen temen yang capek perjalanan kita dari RanuPane menuju Pos 4 sekitar 7 jam. Waktu yang cukup lama dibandingkan dengan pendaki lainnya.

Subhanallah..Maha Suci Allah yang menciptakan Alam semesta..
Tenaga kita yang habis, seketika hilang dan kembali utuh melihat Indahnya Ranukumbolo dari atas. Kami semua semakin semangat juga temenku cewek paling fit si Ratih semangatnya kembali membara dan ingin cepat cepat menuju Ranukumbolo. Kita semua sambil membayangkan, ketika kita semua udah lulus, udah saling menikah, udah saking kerja dan sukses kita akan kembali di sini dengan keluarga masing masing. Memang sih kita berfikiran jauh, tapi paling ga kita menantap masa depan dengan semangat dan keindahan. Subhanallah...kita melewati padang rumput yang bergerak bebas, yang indahnya  bukan main. Hari sudah mulai sore, cuaca mulai dingin jaket berlapis lapis masih saja terasa dingin.Akhirnya setelah perjalanan sekitar 8-9 jam kita sampai di camping ground tept jam 05.00. Kita sholat di Padang Rumput dengan kedinginan, bersyukur atas nikmat yang Allah berikan, dan berharap diberikan kesehatan, kelancaran sampai nanti kembali pulang.

Welcome Ranukumbolo..
setelah sholat, para cowok mendirikan tenda dan para cewek langsung memasak air, mie dan nasi karena kita semua sudah kelaparan. Indahnya kebersamaan, saling membantu, saling menyemagati satu sama lain. Kami malam pertama di bawah bintang yang ketika kita melihat ke atas serasa bintang itu ada di depan mata kita, menikmati dinginnya Ranukumbolo yang membuat kita enggan untuk diam, membuat makanan berasama, Beryukur bersama. Setelah dirasa puas ngobrol sana sini, akhirnya kita menuju tenda dan tidur. Kegalauan terdengar lagi dari si ruroh yang dia ternyata hari pertama dapet, aku yang sakit dan si ratih yang menyemangati kita berdua untuk tetep kuat.


Pagi itu, karena kondisiku dan si Ruroh kurang fit, akhirnya kita menuju shelter dan tidur di shelter yang kebetulan di shelter ada rombongan wakaPolres Lumajang. Kita tidur di situ sampai matahari mulai muncul..
Beberapa temen si Kikiy, Anggi, Ridwan, Fauzan dateng buat jemput kita untuk menikmati sunrise di Ranukumbolo.Cuman si Ratih, cewek yang kondisinya paling fit, dia jalan jalan menuju Tanjakan Cinta bareng temen temen. dan cuma 1 cowok yaitu Musa yang bener bener berhasil ga noleh sama sekali waktu lewat tanjakan Cinta yang konon katanya kalo kita memikirkan seseorang di tanjakan cinta sampe ke puncak kita akan bersama selamanya. kekeke...


Persiapan Pulang
Yang awalnya kita mau nginep dua harri, dipersingkat menjadi sehari karena kondisi kita banyak yang kurang fit dan beberapa alat untuk masak sedikit mengalami gangguan. Akhirnya setelah menikmati Ranukumbolo yang memang indah banget, kita packing untuk pulang. Selama perjalanan kita ketemu nenek nenek tua dari Prancis kalo ga salah (diliat dari logat bahasanya '..aksh' banget) yang bener bener fight naik ke Mahameru. Nenek ini inspire banget. Keren.
Setelah perjalanan panjang, akhirnya sampai ke Ranu Pane, kita langsung cus ke rumah Fauzan lagi lagi. Waktu di tengah perjalanan, motornya ruroh tiba tiba ngerem terus dan bener bener ga bisa jalan, untungnya ada tim SAR lumajang lewat bawa pick up. Huahaha...akhirnya aku sama ratih naik motor di atas pickup bareng tim Sar. Lucu banget, tapi Alhamdulillah Allah memberikan pertolongan untuk kita..

Thanks to
Allah
 yang memberikan kesehatan dan kelancaran kami selama di sana dan membuat persahabatan kita semakin berwarna karena banyak cerita

Orang tua 
tentunya yang memberikan izin melangkahkan kaki ke Ranukumbolo bareng temen temen

Tim Sar Lumajang
 yang rela membantu kita, menumpangi kita sampai ke kota lumajang gara gara motor mogok di tengah perjalanan di ranupane, sehingga ak sama ratih naik motor di atas pick up #lol

Mas Pacar 
yang bener bener memperhatikan dan mengurusku dengan ikhlas waktu sakit di perjalanan sampai kembali pulang

Anggi
  yang selalu memberikan canda tawa dan membawakan tasku waktu perjalanan pulang, yang juga sering direpotkan kalo kita ke Lumajang

Fauzan,
 yang banyak kami repotkan dan yang selalu bohong "habis ini nyampe kok rek" agar kita tetep semangat

Juniar
 yang sedikit manja dan ga mau pake carier berat sehingga menambah suasana semakin kece karena dibully sama anak anak (pengganti tata)

Musawiru 
 yang juga bmembawakan tas dan selalu ceplas ceplos kalo ngomong sehingga membuat kita melebarkan senyum, dan "amunisi" yang dikeluarkan saat perjalanan pulang sukses buat kita ngakak.

Ridwan
 yang juga selalu memberikan semnagt kita dengan kata kata bijaknya.

Umam 
yang selalu membantu menghabiskan makanan tanpa kita minta #piss,  memberikan semangat, membantu kita jalan terutama si ruroh yang kakinya sempet lecet

Ratih,
 cewek yang kuat banget yang selalu memberikan semangat sesama cewek, You know me so well.

Ruroh
cewek yang sering mennggerutu lucu kalo dia kangen sama cowoknya, dan sedikit manja membuat kita semuaakhirnya nggojloki dia.

dan semuanya temen temen yang membantu, memberikan arahan, memberikan senyuman, memberikan canda tawa.


Always in happiness and joyfulness guys
regards,